-->

Slide

Iklan

google.com, pub-5716527629970972, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Iklan

Proyek Irigasi Kecamtan Kemiri Menuai Sejumlah Pertanyaan Teknis Pemasangan Bahan Material, Diduga Tidak Menggunakan Pipa Penyuling

Admin
Sabtu, 08 Juni 2024, Juni 08, 2024 WIB Last Updated 2024-06-08T12:53:49Z

 


Tangerang | DataNews8 - Sudah tentu kegiatan Balai Besar Wilayah sungai (BBWS) Cisadane Ciliwung dalam menggalakan sumber pangan di wilayah Kabupaten Tangerang sebagai media jembatan kementrian pertanian republik indonesia dan direktorat jendral sumber daya air ( Ditjen SDA), di sambut baik oleh berbagai elemen masyarakat salah satunya di Kecamatan Kemiri Kabupaten Tangerang Provinsi Banten yang wilayah dan penduduknya notabene pertanian ( petani ), di wilayah tersebut di datangkan kegiatan infrastruktur pengairan primer Desa Klebet dan Desa Rancalabuh, Kecamatsn Kemeri guna kesuburan lahan pesawahan, Sabtu (08/06/2024).


Mengingat kegiatan tersebut setelah kami investigasi di lapangan menuai sejumlah pertanya'an tentang teknis penerapan dan bahan materialnya  juga diduga tidak menggunakan pipa penyuling, tidak di sertai dengan sepatu, pemasangan batu nya pun dicampur antara yang baru dan yang lama, serta tidak mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) yang tidak lengkap.


Maka kami berupaya mengkonfirmasi kepada salah seorang dari pihak penerima kontrak kerja, inisial HR, namun tidak sesuai harapan, bukan jawaban yang kami dapat malah ia menuding salah seorang pekerja yang di duga ia juga punya andil di kegiatan tersebut namun orang tersebut membalikan tudingan, justru dialah penerima kontrak jadi tanyakan saja ke dia," ungkapnya.


Dan setelah perihal tersebut terbit di media online kanalnusantara.com dan muncul sebuah kalimat sanggahan melalui  beberapa  berita online mengatas namakan Roi inisialnya. "tidak benar jika di salah satu media yang mengatakan kegiatan tersebut di katakan janggal atau terkesan menggunakan bahan bangunan juga material oplosan itu berarti teman-teman ma'af berarti kurang memahami juklak - juknis pembangunan tersebut," begitu isi tulisan mengatasnamakan roi tersebut.

Timbul pertanyaan kami apakah Roi akan bertanggungjawab dengan proyek yang menelan anggaran dengan nilai milyaran tersebut apabila nantinya hasil audit ulang dari pihak terkait tidak sesuai dengan juklak - juknisnya.


Dan anehnya saudara Roi tersebut di konfirmasi dengan kami melalui via panggilan whatsapp dan kami rekam, ia mengatakan bahwa ada rekan media yang di duga menerima dana untuk kebutuhan, namanya Awr dan Mj. "cobalah kondusifin ajah pihak terkait kalo saya tidak ada sangkutan sebatas putra daerah," ujar roi. Kami tanyakan pihak terkait itu siapa? Jawabnya Mj dan Awr mereka di percaya sebagai koordinator lapangan (korlap) nanti saya coba supaya mereka menghubungi," kata roi.


Namun sampai sa'at ini  tidak ada klarifikasi atau bahasa apaun dari dua orang yang di tunjuk Roi tersebut.

Disisilain dalam rekaman percakapan pangilan via whatsapp, HR selaku penerima kontrak kerja, ia juga mantan sekdes salah satu Desa di Kabupaten Tangerang, ia berupaya menjumpai kami, untuk klarifikasi atau menuangkan hak jawab, tapi aneh ia langsung memvonis menyuruh kami menarik kembali  berita yang telah terbit tempo hari lalu, dengan alasan ia merasa malu. Bang datang ajah kerumah, kami mau klarifikasi, tarik kembali beritanya karena  saya malu sama bos," ungkap HR.


Dengan ia meminta kami supaya datang kerumah nya kami curiga akan adanya pembredelan dokumentasi kepada kami dan menduga mereka berupaya mengintimidasi kami supaya lapor ke pimpinan bahwa berita itu tidak benar atau fiktif sehingga lenyap dari pubilkasi.


pertanya'annya kalo mau mengklarifikasi kenapa tidak di lokasi saja biar ketahuan apakah duga'an kami yang salah ataukah sebaliknya.

Menyikapi hal ini Mugiri selaku aktifis dari PBH LIDIK KRIMSUS RI Daerah Banten berpendapat Bahwa  jika juklak - juknis mereka sesuai dengan RABnya kenapa tidak memaparkan kepada awak media dengan bukti akuratnya, dasarnya dari mana, lalu kenapa tanpa pemahaman kepada kami malah minta tarik berita. Hinga kami menduga kuat akan adanya kecurangan, dan kontraktor ingin medapat ke untungan yang fantastis dengan merasa aman dan nyaman.


Kami akan segera melapor ke pihak terkait tentang sikap dan spesifikasi kegiatan irigasi di Kecamatan Kemiri, "pungkas mugiri.
(Red)

Komentar

Tampilkan

  • Proyek Irigasi Kecamtan Kemiri Menuai Sejumlah Pertanyaan Teknis Pemasangan Bahan Material, Diduga Tidak Menggunakan Pipa Penyuling
  • 0

Polri Terkini

datanews8

datanews8

Iklan

Iklan


Iklan